![]() |
Source kumparan.com |
Menurut World Health
Organization (WHO) Sanitasi adalah penyediaan sarana dan pelayanan
pembuangan limbah kotoran manusia seperti urin dan feces. Istilah 'sanitasi'
juga mengacu kepada pemeliharaan kondisi higienis melalui upaya pengelolaan
sampah dan pengolahan limbah cair.
Sanitasi dasar pada masyarakat pesisir merupakan masalah yang
perlu mendapat perhatian khusus dan perlu ditinjau lebih dalam sebab pada
wilayah terpencil seperti di pulau-pulau, fasilitas sanitasi yang dimiliki
masih buruk dan sangat terbatas dengan kualitas yang jauh dari standar
kesehatan.
Sanitasi lingkungan pemukiman meliputi : pengelolaan sampah, air
bersih, sarana pembuangan air limbah, dan jamban. Bahan buangan banyak
mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan diantaranya kotoran manusia atau
binatang, sisa bahan buangan padat, air
bahan buangan domestik seperti air seni, bahan buangan mandi atau cucian.
![]() | ||
Pipa pembuangan limbah yang langsung mengarah ke Laut |
source balipost.com |
Karena keberadaannya diwilayah pesisir sehingga kebanyakan
masyarakat langsung membuang air sisa pakai mereka ke
saluran pembuangan yang langsung mengarah ke
area laut. Saluran pembuangan air limbah merupakan aspek penting yang perlu
diperhatikan. Pembuangan limbah rumah tangga yang tidak tepat disamping dapat
menyebabkan ketidaknyamanan, juga dapat menjadi media yang sangat baik untuk
berkembang biak dan bersarangnya berbagai binatang pembawa penyakit dan
berbagai bakteri patogen. Air limbah dapat berfungsi sebagai media pembawa
penyakit terutama penyakit menular yang penularannya melalui air yang tercemar.
Masyarakat pesisir juga lebih cenderung membuang kotoran/BAB di
laut. Hal ini akan berdampak pada banyaknya lalat. Tinja yang dibuang di tempat
terbuka dapat digunakan oleh lalat untuk bertelur dan berkembang biak. Lalat
berperan dalam penularan penyakit melalui tinja (faecal borne disease),
lalat senang menempatkan telurnya pada kotoran manusia yang terbuka, lalat
hinggap di kotoran manusia dan kemudian hinggap pada makanan manusia.
Kepemilikan tempat sampah pada masyarakat pesisir rata-rata dengan
galian tanah, dos, kantong plasik namun cenderung membuang di halaman rumah,
dan langsung ke laut. Pengaruh sampah terhadap lingkungan dan kesehatan tidak
berbeda dengan polutan lain, akan tetapi sampah bukanlah penyebab (agent)
penyakit, tetapi sebagai suatu kondisi atau media terjadinya sakit, karena
sampah merupakan media tumbuh dan berkembangnya bakteri dan parasit serta
vektor beberapa penyakit. Pembuangan sampah ke dalam laut akan menimbulkan
berbagai dampak negatif, seperti menyebabkan terjadinya pencemaran air dan
menurunnya kadar oksigen terlarut.
Bahan buangan tersebut merupakan salah satu penyebab pencemaran
sumber air dan merupakan kondisi yang kondusif untuk berkembangnya penyakit
seperti penyakit kulit, kecacingan, dan bahkan penyakit yang bisa menjadi wabah
dan menimbulkan kematian. Penyakit yang berbasis lingkungan diantaranya
malaria, diare, TBC, penyakit kulit, demam berdarah, gangguan gizi,
Tipoid/Tifus, Ispa (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), dan gangguan pencernaan
lainnya.
Perilaku sanitasi yang buruk
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu : Tingkat pendidikan rendah, wilayah
pesisir dikenal sulit mendapatkan akses pendidikan dan pelayanan kesehatan Hal
ini dapat berdampak pada jenis dan budaya/kebiasaan yang sesuai dengan perilaku
dan pendapat mereka sendiri tanpa menyadari dampak yang dapat di timbulkan.
Perilaku sanitasi yang buruk juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Banyak
kepala keluarga yang tidak memiliki cukup dana untuk membuat jamban
pribadi atau jamban sehat di rumah mereka. Meskipun banyaknya bantuan jamban pada daerah pesisir namun jika tidak
diimbangi dengan edukasi maka perubahan perilaku masyarakat untuk menggunakan
jamban sebagai sarana BAB tidak berlangsung lama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah sangat menginspirasi ❤
BalasHapussungguh bermanfaat dengan ini kta tau kehidupan saudara kta yang bertempat tinggal beda. semoga pemerintah lebih memperhatikan kebutuhan warga di pesisi pantai, agar kehidupan merekan terpenuhi dan dapat hidup dengan nyaman🙏
BalasHapusdengan melihat kodisi tersebut perlu adnya peran penting dari pemerintah hingga elemen terkecil, sebagai mahasiswa yg merupakan agent of Chace dan agent of control seharusnya mengambil peran penting didalamnya
BalasHapusdan perlunya langkah langkah yg lebih efektif dalam hal tersebut
HapusMelihat fenomena diatas dapat dilihat bahwa masih banyak langkah-langkah yang kurang dilakukan oleh pemerintah. Kurangnya sosialisasi mengenai kesehatan menyebabkan hal tersebut. Maka dibutuhkan orang-orang yg paham dan mengerti untuk menjelaskan kepada masyarakat dan pemerintah betapa berbahayanya pembuangan limbah dan sampah yang langsung mengarah ke laut untuk keberlangsungan ekosistem.
BalasHapusSemoga tulisan ini dibaca oleh pemerintah dan mengambil tindakan yang tepat untuk kesejahteraan masyarakat pesisir
BalasHapusMenarik, menurut saya hal ini terjadi karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyarakat di wilayah pesisir. Dengan adanya artikel seperti ini, masyarakat bisa memahami sanitasi dengan baik sehingga masyarakat sadar akan pentingnya sanitasi bagi kesehatan lingkungannya. Semoga pemerintah membaca artikel ini dan dapat langsung menangani masalah ini sebagai bentuk preventif masalah kesehatan di wilayah pesisir dan sekitarnya.
BalasHapusBemana mo nd bagus pika yg kerja
HapusSemoga artikel ini bermanfaat
BalasHapusMantapp suksess pikacuu💛
BalasHapusWow sangat bermanfaat. Bisa dijadikan sebagai pedoman nanti masyarakat pesisir menjadi lebih baik lagi
BalasHapusMasyaAllah mantapp pikaaacu
BalasHapusWow sangat bermanfaat. Bisa dijadikan sebagai pedoman nanti masyarakat pesisir menjadi lebih baik lagi
BalasHapusKo bohong tohhh
BalasHapusSangat bermanfaat wowww
BalasHapusNice....
BalasHapusSemoga penulis dapat mengaplikasikan tulisannya yah:)
Sangat bermanfaat dan sangat bagus di jadikan bahan bacaan
BalasHapusWahhh sangat bermanfaat informasi nya.. Semoga pemerintah bisa mengambil tindakan guna memperbaiki sanitasi di wilayah pesisir..
BalasHapusUmhh artikelnya aku udah likey, tapi buat aku nilainya sedikit minus karena backgroundnya gak imut kaya aku teehee
BalasHapusNiceee
BalasHapusInformasi yang sangat bagus. Tapi menurutku nggak bisa nyalahin pemerintah aja. Krna kesalahan nya ada pada masyarakat itu sendiri. Justru dengan informasi ini mahasiswa harus punya inisiatif untuk turun langsung memberikan wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat terkait.
BalasHapusUntuk pengarangnya nice lah. Semangat
Sangat menginsipirasi, Semangat
BalasHapusSdh bagus, dan juga bermanfaat.
BalasHapusTingkatkan👍
Sangat bermanfaat 👍
BalasHapus👍
BalasHapusSangat bermanfaat,Mantap pika👍
BalasHapusNice.sangat bermanfaat
BalasHapusArtikelnya jelas skali, sangat bermanfaat untuk kita semua
BalasHapusSemangat terus kak pika :-)
Nice dinda.... tingkatkan lagi informasinya sanagt bermanfaat
BalasHapusArtikelnya sangat bermanfaat, perlu adanya koordinasi antara pemerintah dan masyarakat agar lingkungan terutama bagian pesisir tidak mengalami pencemaran lagi...
BalasHapusWah, informasinya sangat penting dan bermanfaat :)
BalasHapusTerima kasih 9nfonya
BalasHapusSangat bermanfaat👍
BalasHapusWadaw, nambah2 wawasan.
BalasHapussemoga bisa menjadi referensi bagi semua pembaca:) ashiap
BalasHapus